Anak jarang tersenyum, mengapa orang tua harus waspada? Ini penjelasan dari psikolog
Reporter Jakarta Tribunnews.com Laporan Apfia Tioconny Billy-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-tidak hanya melihat perkembangan anak disabilitas dari segi fisik, tetapi juga perkembangan sosial, emosional dan intelektual. Gejala penyakit ini dapat dengan mudah diidentifikasi sedini mungkin. Namun, hal ini membutuhkan kejelian orang tua untuk mencapainya.

Psikolog Siti Sadia Sim Psi menjelaskan bahwa ketika orang berusia enam bulan jarang tersenyum atau tidak tersenyum, tanda-tanda bahaya yang pertama dapat terlihat. Siti mengatakan dalam siaran langsung di Eka Hospital, Senin (6/7/2020): “Susah tersenyum selama enam bulan. Anak ini jarang terdengar. Ekspresi wajah harus dipantau.” Bacaan: Asumsi yang sering dipikul ibu akan tertuju pada ibu. Apakah Anda akan menjadi seorang anak saat Anda dewasa? Ini adalah kata-kata seorang psikolog-maka, jika seorang berusia 12 bulan dipanggil namanya, tidak ada tanggapan. Oleh karena itu, ini mungkin menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki beberapa masalah kesehatan.
“Anak usia 12 bulan dipanggil namanya, tidak ada respon dan harus diperhatikan,” kata Siti. Ingin anak mereka menguasai banyak bahasa? Itu tip dokter — kalau begitu, jika anak berusia 15 bulan tetapi tidak bisa berkata apa-apa, ini hanya konsonan, terutama bila tidak ada konsonan lain, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Siti berkata: “Orang yang tidak bisa berkata apa-apa dalam waktu 15 bulan hanya akan pergi ke konsultasi, belum terlambat.” Kemudian, bendera merah lain dari perkembangan sosial adalah bahwa mereka tidak akan pergi ke bioskop ketika mereka berusia 18 bulan dan kurang berkembang. Mampu melacak objek pada usia empat bulan.