TRIBUNNEWS.COM-Pidato kebencian terhadap Walikota Surabaya Tri Rismaharini beberapa minggu lalu menyebabkan perhatian publik meluas. Setelah penghinaan, seorang ibu rumah tangga Zikria Dzatil ditangkap di Bogor dan kediamannya dibawa ke Surabaya.

Bisnis ini berlanjut sampai Risma membatalkannya. Dibandingkan dengan para pemimpin daerah lainnya, para pemimpin daerah ini sebenarnya sering disalahgunakan oleh warga.

Ketika datang ke topik ini, Reesma mengaku sering dikritik.

“Bahkan, saya pernah dikritik, bahkan jika saya diturunkan pangkat menjadi walikota di tahun pertama,” katanya kepada Rossi, Kamis. Di Kompas TV. (20/02/2020) .

Orang pertama di Surabaya mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang posting populer di media sosial.

Dia hanya menemukannya ketika anak itu mengirim pesan.

“Awalnya, anakku, Japri, aku tidak tahu harus berkata apa, jadi aku mengerti.”