TRIBUNNEWS.COM – Bek Jakarta Perija Alfaath Fathier memiliki sejarah yang menarik dalam mengejar karir sepakbola profesional.

Pemain yang dibawa oleh Persija Jakarta menyatakan di liga pada musim pertama 2020 bahwa ia memiliki perjalanan yang sulit untuk mewujudkan mimpinya. — Faathier bahkan mengatakan bahwa dia ingin membual tentang orang tuanya dan neneknya, dan mereka ingin melihatnya muncul di TV sebagai pemain sepakbola.

Impian menjadi pemain sepak bola dimulai pada usia 10, ketika Faathier berhenti pelatihan di sekolah sepakbola (SSB) karena tidak ada biaya.

Baca: Ligue 1 kompetisi tidak jelas, bek Persija Marco Motta mengucapkan selamat tinggal kepada Italia

Baca: Alasan Ismed Sofyan untuk menggunakan No. 14 di Persija Jakarta, jumlah ini tidak suci – tetapi upayanya yang tak henti-hentinya mulai didapat Berkat Sepak Takraw, dia memenangkan beasiswa ketika dia masuk sekolah menengah.

Dia mengatakan bahwa beasiswa yang dimenangkan setara dengan Rp. Setelah sekolahnya menjadi juara pertandingan sepak bola Taklau, ia memenangkan 900.000. “” Ketika saya kuliah, saya menerima beasiswa Rs 900.000 karena saya berhasil membawa sekolah saya ke juara sepak bola Sepak Takraw. “

” Pada waktu itu, orang tua saya bertanya kepada saya untuk apa uang itu, dan saya bertanggung jawab untuk kembali ke SSB, “kata Alfas Facier di situs resmi Jakarta Persia. Alfas, yang mengejar mimpinya, melanjutkan dan beralih ke dunia futsal.

2015.